Sejarah

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)

AL MUGHNI

 

A. Sejarah Singkat

 

Cikal bakal Masjid dan Perguruan Islam Al Mughni ditanamkan Guru Mughni mulai tahun 1925 di lokasi yang sama saat ini dengan bangunan yang lebih kecil. Berbekal pendidikan semasa kecil dan pendidikan dari Mekkah selama 10 tahun lebih, beliau aktif berdakwah hingga akhir hayatnya. Beliau mengajukan izin mendirikan masjid kepada pemerintah Belanda, namun tidak mendapat izin atas rekomendasi langsung dari Gubernur Belanda Snouck Hugronje. Pantang menyerah, beliau tetap mendirikan masjid yang kini terkenal dengan nama Masjid Baitul Mughni. Selain pendirian masjid dan sekolah, beliau juga aktif membantu para pejuang RI, menjadikan rumahnya sebagai tempat pertemuan H. Agus Salim dan kawan-kawan.

Kaderisasi Guru Mughni diteruskan ke generasi pertamanya. Beberapa putranya menjadi ulama berpengaruh di Jakarta, antara lain KH. Ali Syibromalisi (Pendiri Darussa’adah Kuningan Barat), KH. Ahmad Hajar Malisi, KH. Abdur Rozak (Pendiri Al Raudhah Mampang, yang pernah menjadi Pusat Kajian Islam di Jakarta), KH. Rahmatullah, dan KH. Ahmad Zarkasyi (ikut mendirikan Perguruan Islam At-Taufieq di Kuningan Timur).

Perjuangan berlanjut di generasi kedua, sehingga di tahun 1999 mulai beroperasi Sekolah Islam Terpadu dengan murid awal TKIT 15 siswa dan SDIT 13 siswa, di bawah Perguruan Islam Al Mughni, dimotori oleh :

  1. Abdul Mu’thi Mahfudz (Alm)
  2. H. Fauzi Fathullah, Lc. (Alm)
  3. Faruq Sanusi, Lc.
  4. Nasruddin Syahrowardi, Lc. (Alm)
  5. Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA

Didukung sepenuhnya oleh Pengurus Yayasan Guru Mughni kala itu, antara lain :

  1. KH. Ahmad Nahrawi Abdul Salam, MA. (Alm)
  2. H. Asmari Luthfi (Alm)
  3. Muhammad Napis Ahfas (Alm)
  4. Faisal Sanusi (Alm)
  5. Abdul Aziem Abdullah Suhaemi
  6. Ahmad Ghazi Nur
  7. Badruddin Anwar (Alm)
  8. Nasrullah Ali Syibromalisi (Alm)

Alhamdulillah bergerak di tahun ketiga jumlah siswa naik 300%, tersaring 66 siswa dari 90 pendaftar. Dengan pertimbangan keterbatasan ruangan, maka di tahun berikutnya kami hanya menerima dua kelas dengan jumlah rata-rata siswa per kelas 23-26 orang, setelah tersaring dari seleksi.

 Akreditasi

Syukur Alhamdulillah, per 5 tahun proses akreditasi, SDIT Al Mughni selalu dapat mempertahankan akreditasi “A” (Amat Baik) dan terakhir di tahun 2019 akreditasi “A” (Amat Baik) dengan nilai 97,00.